Nama :
Agis Hudayana
Kelas :
4IA08
NPM :
50413322
Judul
jurnal : Sistem Virtual Cluster Pada Komputasi
Paralel Menggunakan Layanan IAAS
Analisa jurnal :
A. KONSEP KOMPUTASI PARAREL
Parallel
Computing merupakan penyatuan beberapa komputer atau server menjadi satu
kesatuan sehingga dapat mengerjakan proses secara bersamaan ataupun secara
simultan. Parallel computing membuat program maupun proses berjalan lebih cepat
karena semakin banyak CPU yang digunakan.
B. DESKRIPSI KOMPUTASI PARAREL
Komputasi
paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara bersamaan
dengan
memanfaatkan beberapa komputer independen secara bersamaan. Ini umumnya
diperlukan
saat kapasitas yang diperlukan sangat besar, baik karena harus mengolah data
dalam jumlah besar (di industri keuangan, bioinformatika, dll) ataupun
karena tuntutan proses komputasi yang banyak. Kasus kedua umum ditemui di
kalkulasi numerik untuk menyelesaikan persamaan matematis di bidang fisika
(fisika komputasi), kimia (kimia komputasi) dll.
Konsep
keparalelan itu sendiri dapat ditinjau dari aspek design mesin paralel,
perkembangan
bahasa pemrograman paralel atau dari aspek pembangunan dan analisis
algoritma paralel. Algoritma paralel itu sendiri lebih banyak difokuskan
kepada algoritma untuk menyelesaikan masalah numerik, karena masalah
numerik merupakan salah satu masalah yang memerlukan kecepatan komputasi
yang sangat tinggi.
C. PROSES PENDISTRIBUSIAN KOMPUTASI PARAREL
Jurnal ini
menggunakan sistem kinerja komputasi paralel dipengaruhi oleh teknik
pemrograman, arsitektur, atau keduanya. Parameter yang digunakan untuk mengukur
kinerja sistem paralel pada penelitian ini, diantaranya adalah waktu total
eksekusi, speed-up dan efisiensi. Waktu eksekusi dapat diartikan sebagai
waktu berlangsungnya (running) program paralel pada arsitektur komputer paralel
yang dituju. Waktu eksekusi sekuensial didefinisikan sebagai waktu running
algoritma yang sama yang dieksekusi oleh satu prosesor. Selain waktu eksekusi,
kinerja komputasi paralel juga diukur dengan membandingkan waktu proses
algoritma paralel dengan waktu proses sekuensial, dengan mendefinisikan ts dan tp
sebagai waktu proses algoritma paralel pada prosesor tunggal dan p prosesor.
D. ARSITEKTUR KOMPUTASINYA
Arsitektur
komputasi pada jurnal ini untuk membandingkan waktu proses algoritma
paralel dengan waktu proses sekuensial, dengan mendefinisikan ts dan tp sebagai
waktu proses algoritma paralel pada prosesor tunggal dan p prosesor, maka
speed-up dapat dirumuskan sebagai berikut pada persamaan 2.3: p s p t t S = (1) dimana :
·
Sp adalah
peningkatan kecepatan jika menggunakan multiprosesor
·
ts sebagai
waktu proses menggunakan sistem prosesor tunggal (dengan algoritma sekuensial
terbaik)
·
tp sebagai
waktu proses untuk menyelesaikan problem yang sama menggunakan multiprosesor.
Speed-up
pada satu prosesor adalah sama dengan satu, dan speedup pada p prosesor
idealnya adalah p atau bernilai 1 ≤ Sp ≤ p. Secara ideal speed-up meningkat
sebanding dengan bertambahnya jumlah prosesor. Dalam beberapa kasus dapat
terjadi superlinear speedup (Sp > p), hal ini disebabkan oleh fitur unik
dari arsitektur paralel, misalnya ukuran cache yang lebih besar pada lingkup
pemrograman paralel dibandingkan dengan ukuran cache pada lingkup pemrograman
sekuensial [3,4]. Efisiensi merupakan suatu ukuran kinerja yang sangat erat
hubungannya dengan speedup. Secara matematis efisiensi dinyatakan dengan

dengan
kisaran nilai antara (1/p) ≤ E ≤ 1 efisiensi akan menurun jika jumlah prosesor
meningkat. Nilai speed-up dan efisiensi yang tidak ideal ini dikarenakan adanya
overhead pada sistem paralel, Hal ini berlaku untuk semua sistem paralel, dan
gejala saturasi dari speedup dan efisiensi ini mengikuti Hukum Amdahl [1].
E. JARINGAN DAN PROGRAM YANG DIGUNAKAN
Pada jurnal
ini memiliki sebuah jaringan yang digunakan dan program yang digunakan dalam
pembuatan cluster virtual. Penggunaan
SSH digunakan sebagai perantara komunikasi yang berbentuk shell antar node. SSH
memfasilitasi agar master node dapat melakukan eksekusi pada slave node secara
remote. Konfigurasi SSH dengan cara generate rsh keygen membuat master node
dapat melakukan otentikasi ketika akan melakukan akses pada slave node. Pada
implementasinya, master node melakukan generate public key yang merupakan angka
acak. Public key ini kemudian akan dikirimkan ke dalam folder SSH pada slave
node kemudian diubah menjadi authorized key. Ketika master node akan melakukan
koneksi SSH pada slave node, SSH pada slave node akan memeriksa apakah komputer
yang akan mengakses tersebut telah terdaftar dalam authorized keys slave node.
Master node dapat melakukan akses ke seluruh slave yang terdapat di dalam
daftar tanpa harus memasukkan password slave node terlebih dahulu. Konfigurasi
SSH disemua slave node, terlebih dahulu membuat directory dengan perintah .ssh
sebagai tempat untuk file authorized_keys.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar