Rabu, 04 Januari 2017

SIKAP MENGAKUI KESALAHAN PADA DIRI SENDIRI

SIKAP MENGAKUI KESALAHAN PADA DIRI SENDIRI
Ada yang beranggapan bahwa saat kita mengakui kesalah sendiri berarti kita sedang merendahkan diri sendiri atau kita sedang menjelekkan diri didepan orang banyak. Mengakui kesalahan sepertinya akan memperburuk keadaan gambaran diri kita sendiri, karena kita harus membuka aib sendiri bahkan ada yang beranggapan mengakui kesalahan berarti kita memberi kesempatan bagi orang lain untuk menang dan kita menjadi pecundang karena kita menghadapi kekalahan.
Jujur sadar atau tidak, kita pasti pernah berbuat sebuah kesalahan baik itu kesalahan ringan ataupun fatal atau secara sengaja ataupun tidak. Tetapi yang jadi pertanyaannya adalah apakah kita mau mengakui kesalahan itu? Hal yang paling sulit untuk tidak berbuat kesalahan, tetapi bagaimana mau mengakui kesalahan yang sudah terlanjur kita perbuat. Sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan orang lain, kita senantiasa harus bertahan hidup, yaitu pandangan yang positif dari orang lain tentang hidup kita, baik itu pujian, penilaian, image, dan lain sebagainya. Hal ini akan membawa kita untuk mencapai segala harapan dan impian.
Kesalahan sering sekali dianggap sebagai sesuatu yang negatif, buruk, ataupun dosa yang akan memberikan gambaran dan penilaian negatif dari orang lain. Setiap kita pasti ingin tampil baik, tanpa ada kesan negatif dihadapan orang lain. Oleh karena itu banyak orang yang memilih untuk menutupi ataupun tidak mau mengakui kesalahannya kepada orang lain, tujuannya cuma satu yaitu untuk menyelamatkan diri, berdalih, ataupun tetap dalam kondisi aman. Menutupi kesalahan dilakukan untuk bertahan, tetapi jika ini dilakukan terus menerus maka akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Jadi alangkah baiknya jika kita mempunyai sebuah kesalahan entah itu kesalahan sekecil apapun kita harus menyadarinya atau mengakuinya kepada orang lain, selain itu kita juga harus meminta maaf atas kesalahan yang telah kita perbuat, daripada kita harus menutupi kesalahan kita sendiri itu akan memperburuk keadaan.
        Dalam kehidupan manusia pasti setiap manusia punya berbagai macam kesalahan, contohnya saya akan bercerita pengalaman saya tentang Menyadari kesalahan pada diri sendiri. Hal tersebut sering sekali terjadi pada kehidupan saya, pengalaman saya yang pertama ketika saya masih duduk dibangku sekolah SMA, pada saat itu akan ada cara pentas seni disekolahan dan dianjurkan setiap kelas harus mempunyai baju kelas masing-masing. Oleh sebab itu saya mempunyai keinginan untuk menggarap baju tersebut atau bisa dibilang saya yang akan membuat baju untuk kelas saya sendiri dari mulai design baju, pencarian tempat konveksi, mengumpulkan dana anak-anak untuk membeli bajunya dll. Akhirnya teman-teman saya mempercayai saya untuk mempercayai saya karena saya mempunyai latar belakang sering membuat design design baju. Pada saat itu saya melihat ada peluang bisnis dari apa yang akan saya kerjakan, kesalahan saya waktu itu saya tidak memikirikan kepuasan hasil baju yang akan saya garap, lalu saya lebih memikirkan untung dari peluang bisnis tersebut pada akhirnya hasil baju yang saya garap tidak sesuai yang saya dan teman-teman saya harapkan ternyata baju tersebut kurang bagus karena saya memilih memakai bahan yang tidak berkualitas, saya lebih memilih bahan yang biasa-biasa saja. Akhirnya teman-teman saya kecewa dengan kesalahan saya, terpaksa saya harus mengakui apa penyebab kesalahan tersebut dan saya harus meminta maaf kepada teman-teman kelas saya. Itulah pengalaman pribadi saya pada saat disekolah.
        Tidak hanya dengan teman saja saya mempunyai pengalaman tersebut, kesalahan yang saya buat seringkali terjadi kepada orang tua saya sendiri. Salah satunya pengalaman saya berbuat kesalahan kepada orang tua saya pada saat saya ingin meminjam kendaraan ibu saya untuk pergi renang ke suatu tempat yang tidak jauh dari rumah saya, pada saat itu memang keadaan saya baru saja bisa mengendarai mobil, awalnya saya tidak diizinkan untuk membawa mobil karena ibu saya masih khawatir dengan saya yang baru saja bisa mengendarai. Keegoisan saya tidak terkendali dan pada akhirnya saya memaksa nekat untuk membawa mobil tersebut diam-diam tanpa diketahui ibu saya, pada akhirnya saya berangkat denga kendaraan ibu saya ke tempat renang. Sewaktu saya jalan pulang saya menabrak mobil orang lain mungkin memang benar kata orang tua jika kita tidak nurut pada orang tua pasti kita bakal kualat, kata-kata itupun terbukti oleh apa yang saya alami, pada akhirnya saya pulang dengan keadaan mobil yang lecet atau rusak, dari kesalahan saya perbuat saya sangat menyesal sekali karena tidak menuruti apa kata orang tua saya yang tidak mengizinkan saya untuk berangkat menggunakan kendaraan. Akhirnya saya mengakui kesalahan saya kepada ibu saya karena saya tidak izin terlebih dahulu, malah saya nekat berangkat diam-diam tanpa ibu saya tahu yang pada akhirnya menimbulkan celaka.

        Maka dari itu kita sebagai manusia yang dibilang sudah dewasa harus berhati hati dalam bersikap, ketika kita mempunyai kesalahan kepada orang lain kita harus bertanggung jawab sebaiknya jangan lepas dari tanggung jawab tersebut karena akan memperburuk keadaan, seharusnnya ketika kita telah berbuat kesalahan ambilah hikmahnya buatlah kedepannya apa yang telah kita perbuat menjadi kesalahan tidak usah kita ulangi lagi belajarlah dari situ, selain itu kita juga harus belajar kesalahan dari orang lain perbuat, dari upaya tersebut kita bisa menjadi lebih sadar akan perbuatan kita agar tidak berbuat kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar